(ULASAN
SINGKAT MITOLOGI YUNANI)
Oleh: Klementius
Ruslin
1.
Pengantar
Achilles_Triumphant (zenpundit.com) |
Tulisan
ini mengulas secara singkat mitologi Yunani yang berjudul “ILIAS.” Mitologi
ini menceritakan kisah Perang
Troya. Perang Troya terjadi antara dua kerajaan Yunani kuno yakni
Troya dan Akaia. Awalnya, kedua kerajaan ini hidup dalam nuansa kedamaian. Ada
dan berdirinya kedua kerajaan ini berkat
kehendak dan restu dewa dan dewi. Mereka menghendaki kedua kerajaan ini hidup
dalam ketentraman. Akan tetapi, ulah mereka pulalah yang memicu permusuhan antara dua kerajaan ini. Akhirnya, terjadilah perang antara kedua kerajaan ini untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
1I.
Tokoh dan Alur Cerita
2.1.
Tokoh
Setiap cerita
fiksi maupun nonfiksi memiliki tokoh dalam cerita. Para tokoh ini bertindak
sebagai pemeran utama dan pemeran pendukung. Ada dua aspek penting dalam
pemeran cerita yakni protagonis dan
antagonis[1].
Dalam “ILIAS” terdapat dua aspek ini. Ada pemeran yang
bertindak sebagai pemeran utama dan pemeran penentang. Untuk peran dewa dan
dewi, penulis tidak dapat menggolongkanya, karena peran mereka seimbang.
a. Peran protagonis dilakoni oleh Paris dan Helena. Pihak Paris didukung
oleh , Raja Priamus, Hektor, Aeneas, Telefos dan lain-lain.
b. Peran
antagonis dilakoni Raja Menelaos dan seketunya yakni Odiseus, Akhiles, Agamemon,
Ajaks dari Salamis dan Ajaks Putera Oileus, Raja Lokris dan lain-lain.
2.2. Alur
Cerita
2.2.1.
Asal-muasal
Cerita “ILIAS”
Siapakah orang Troya dan Akaia
dalam “ILIAS”? Di masa lampau, ketika bumi dihuni oleh ras para pahlawan
dongeng, di pantai timur Laut Aegea berdiri sebuah kota yang diperintah oleh Raja Priamus Troya[2]. Dalam legenda dikatakan, bahwa orang
Troya juga merupakan orang Yunani. Dikatakan juga bahwa Troya merupakan kota
kesayangan dari para dewa terutama Zeus. Sebab Zeus secara langsung telah memprakarsai berdirinya
Troya dari orang-orang Kreta. Mereka
hijrah dari pulaunya, karena
kekeringan. Priamus adalah raja terakhir Troya. Raja Priamus
beristerikan Hakabe dan memiliki sembilan
belas putera. Si sulung bernama Hektor
dan yang kedua adalah Paris.
Orang Akaia adalah mereka yang
menghuni daratan Yunani yang sekarang disebut orang-orang Yunani. Dulu, mereka
tidak dikenal dengan nama itu. Menurut Homerus pujangga besar perang Troya,
sebagai orang Yunani hanyalah Akhiles dan orang-orang Mirmidonya. Adapun
orang-orang yang berjuang di sampingnya
disebut orang-orang Akaia, atau kadang-kadang “Argive” atau Danaid, tetapi
tidak pernah Yunani.[3]
Akaia diperintah Menelaus, sebelumya diperintah oleh Raja Tindarus, ayah dari Helena. Dewa Zeus
mencintai Leda istri dari Tindarus dan
mempunyai anak bernama Helena. Helena adalah puteri Zeus yang berparas cantik.
Petaka kehancuran Troya berawal
dari kelahiran Paris. Hakabe isteri Priamus mendapat mimpi buruk seputar
kelahiran anaknya. Dia berkata, bahwa kelahiran anak ini justru akan mendapat
petaka bagi Troya. Raja Priamus menanggapi cerita mimpi sang isteri dan berkonsultasi kepada
Orakel. Hasil dari pertemuan ini
memutuskan, bahwa bayi Paris harus dibunuh. Priamus menyerahkan bayi itu
kepada Agelaus untuk dibunuh. Tetapi,
fakta berbicara lain. Agelaus justru membesarkan Paris, hingga dewasa dan memberitahukan
identitasnya sebagai putera mahkota Troya.
Akhirnya, Paris tinggal bersama sang ayah dan ibu di Kerajaan Troya. Priamus
mengabaikan peringatan Kassandra[4] tentang bencana yang akan
menimpa Troya, apabila Paris dibiarkan hidup dan tinggal di Troya. Raja Priamus
menepis ramalan Kassandra dan tetap membiarkan Paris tinggal di Kerajaan Troya.
2.3.2.
Pokok Persoalan (inti masalah)
Paris tumbuh menjadi seorang
kesatria yang tampan rupawan. Pada peristiwa pernikahan Tetis dewi laut dan
Peleus. Eris dewi perselisihan melempar apel emas dipernikahan Peleus
dan Tetis. Apel emas itu bertuliskan: “Untuk yang tercantik” dan membuat tiga Dewi
Olympos (Hera, Atena, Afrodit) bertengkar memperebutkannya. Paris Putera mahkota Kerajaan Troya
ditunjuk oleh Zeus, sebagai hakim yang memutuskan akan diberikan kepada siapa
apel emas itu. Mengapa Paris yang dipilih dan diberi mandat untuk memutuskan? Hanya
Zeus yang mengetahui alasan sebenarnya, karena dia sendiri yang menunjuk Paris.
Dewi Afrodit terpilih. Afrodit dewi cinta menjanjikan Helena, wanita tercantik di dunia kepada
Paris. Apabila, pemuda itu memberikan apel emas kepadanya. Walaupun, saat itu
Helena sudah menjadi istri Raja Menelaos (KerajaanYunani). Tetapi, dengan
kekuatannya Dewi Afrodit membuat Helena
takluk pada getaran cinta Paris.
Menelaos Raja Sparta, suami Helena
pergi ke Kreta untuk upacara perkabungan kakeknya, saat Paris melawati kerajaannya.
Raja Menelaos meninggalkan Helena berdua dengan Paris di Sparta. Sejak awal
perjumpaan Helena sudah menaruh rasa cinta kepada Paris. Gelora cinta Helena
ditanggapi Paris dengan pendekatan-pendekatan cinta. Melalui
perjumpaan-perjumpaan mesrah, cinta pun bersemi indah dalam diri kedua insan
ini. Kesempatan itu digunakan oleh Paris untuk membujuk dan membawa kabur
Helena.
Raja Menelaus menjadi berang atas peristiwa ini. Dia
menganggap tindakan Paris sebagai suatu bentuk pengkhianatan. Segala kebaikan
Menelaus dibalas dengan kejahatan yang tidak dapat diterima secara akal sehat. Helena
isterinya dibawa lari bersama harta kekayaan kerajaan.
Menelaus merencanakan perang terhadap Troya. Dia
mulai membentuk sekutu untuk melawan Troya. Dia memanggil Odiseus,
Akhiles, Agamemon, Ajaks dari Salamis dan Ajaks Putera Oileus, Raja Lokris dan
lain-lain. Dukungan juga datang dari Zeus dan dewi-dewi. Mereka menakdirkan dan merencanakan Perang Troya harus
terjadi. Bumi sudah semakin banyak dihuni oleh manusia. Demi meringankan beban
bunda bumi harus ada perang besar untuk mengirim sejumlah manusia ke
Hades. Akhirnya, terjadilah perang Troya.
2.3.3.
Klimaks
Untuk mendapat Helene kembali,
pasukan Yunani melakukan ekspedisi besar-besaran di bawah komando saudara Raja Menelaos yakni Agamemon, raja
Argos atau Mykenai. Tetapi, pihak Troya tidak mau menyerahkan Helene, sehingga
pasukan Yunani harus menggunakan cara perang.[5]
Perang Troya berlangsung selama
sepuluh tahun. Perang Troya mengisahkan beberapa peristiwa yakni persilisihan
antara Agamemnon dan Akhilles yang merupakan salah satu prajurit Yunani
terhebat. Kematian Patroklos, sahabat dan kekasih pria Akhilles, yang
mengabaikan nasehat Akhilles, hingga Patroklos dibunuh oleh Hektor putra sulung
Priamos. Akhilles marah dan membalas membunuh Hektor. Setelah, Hektor
meninggal. Troya dibantu oleh dua sekutu tambahan yaitu Penthesileia, ratu suku
Amazon, dan Memnon raja Ethiopia dan putra Eos dewi fajar. Akhilles membunuh
keduanya, namun kemudian Paris berhasil membunuh Akhilles dengan cara
memanahnya di bagian tumitnya. Tumit Akhilles adalah satu-satunya bagian
tubuhnya yang tidak kebal terhadap senjata manusia.
Sebelum menaklukan Troya, pasukan
Yunani harus terlebih dahulu mengambil Palladium (patung kayu Athena) dari kuil
di Troya. Bantuan dewi Athena, pasukan Yunani membuat sebuah kuda kayu raksasa
dan berpura-pura pergi dari Troya. Sebenarnya Kassandra putri Priamos sudah memeringatkan
bahwa kuda itu berbahaya, akan tetapi rakyat Troya dipengaruhi oleh Sinon. Orang
Yunani yang berpura-pura telah melepaskan diri dari pasukan Yunani.
Rakyat Troya pun membawa kuda itu
masuk ke dalam kota sebagai persembahan untuk ddwi Athena. Laokoon seorang
pendeta mencoba menghancurkan kuda itu, akibatnya dia tewas dimakan oleh ular
laut kiriman Poseidon. Pada malam harinya, armada Yunani kembali ke Troya. Sementara
para prajurit Yunani yang berdiam dalam kuda kayu keluar dan membuka gerbang
Troya. Malam itu pun menjadi malam kehancuran untuk Troya. Priamos dan semua
putranya dibantai, sedangkan semua wanita Troya dijadikan budak dan dijual ke
berbagai kota di Yunani.[6]
Menarik diakhir perang ini. Raja
Menelaus dapat berjumpa dengan Helena. Dia ingin membunuh Helena. Tetapi, rasa
cintanya masih tersisa kepada Helena. Raja Menelaus menggamit dan memboyong
Helena ke kapalnya. Akibat perang ini adalah kemenangan diraih oleh para
pahlawan dari Akaia dan kekalahan berada di tangan Troya.
DAFTAR
PUSTAKA
Http://www.google.co.id/perang
troya, diakses 20-9-2012.
Tim Penyusun Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka,
2007.
Menelaos, Stephanides. Mitologi Yunani ILIAS, terj. Atifa Isanti. Jakarta: Pustaka Grafiti Isanti. 1992
Pandor, Pius,
CP. Diktat
Kuliah Sejarah filsafat Yunani Kuno. Malang: STFT Widya Sasana. 2013.
Samuel, Butler. The
Iliad of Homer, terj. A. Rachmatullah. Jakarta: Oncor Semesta Ilmu. 2011.
[1]Bdk. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hlm 55 dan 899. Antagonis adalah tokoh
dalam karya sastra yang merupakan penentang
dari tokoh utama;tokoh lawan. Protagonis adalah tokoh utama dalam cerita
rekaan.
[2]Menelaos & Yannis
Stephanides, Mitologi Yunani ILIAS,
Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1992, hlm. 3.
[3]Ibid. hal. 4.
[4]
Kassandra adalah puteri
Primus. Dia amat cantik seperti dewi, sehingga membuat Dewa Apolo jatuh cinta
kepadanya.
[5]http://www.google.co.id/perang
troya, diakses.20-9-2012.
[6]Bdk.A.
Rachmatullah, penerj.The Iliad of Hommer.Jakarta:
PT Oncor Semesta Ilmu, hlm 181.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar