Senin, 14 Juli 2014

AKU DAN PARA RAJA DUNIA


Raja dunia dengan pena sebagai senjatanya
Duduk termenung sambil memikirkan dunia
Kesejateraan rakyat dan kemakmurannya adalah yang utama
Tapi tak bisa dipungkiri diri sendiri dan keluarga ada di atas segalanya

Raja dunia dengan jas dan setelan hitam
Duduk di atas singgasana kenikmatan dan kemakmuran
“Mempertebal perut dan kantong penyimpanan harta,”
begitu katanya entah itu isu atau realita,
sulit tuk membedakannya

Demokrasi adalah jiwa
Bonum commune adalah darah
tapi semua masih dalam rencana
Saat ini, siapa yang berharta melimpah merekalah penentu segalanya

Akulah sang hamba
memikirkan dunia
mungkin masih terlalu jauh dari realita

Saat ini hamba hanya sebatas hamba, katanya
hanya bisa nerimo dan patuh pada petuah para tetua
“Percaya sajalah kepada para raja dunia.
Mereka kan mengusahakan yang terbaik bagi kita rakyatnya.”

Semoga!
Doa yang slalu dipanjatkan dalam setiap detiknya

Tapi dalam hati hamba ini berkata
Zaman telah berubah
Kini setiap orang bisa berpindah kasta
Kaum Sudra tak mustahil menjadi Brahmana

Mungkin keyakinan dan kerja keraslah kuncinya
Kata-kata klasik yang menyimpan sejuta impian dan kekuatan




 Malang, 13 Juni 2014

Angga Nofianto



Baca Selengkapnya . .