Akulah ilalang muda, yang sedang belajar menjadi dewasa.
Mengakarkan diri pada suatu dasar esensi untuk membentuk suatu karakter diri.
Akulah ilalang yang rapuh, yang rentan terhadap rayuan dunia yang menawarkan
sejuta euforia. Akulah ilalang itu yang berjuang memperkuat akar dalam kotak
pesemaian.
Akulah ilalang itu dalam suatu kancah realita dunia penuh
tanya. Akulah yang kerap tak tahu akan bertumbuh seperti apa, dan hanya bisa
membuka diri terhadap rombakan tangan Sang Penyemai. Akulah ilalang dalam kotak
pesemaian yang dirubah dari tak berarti menjadi berarti.
Akulah
ilalang liar, tapi tak akan lagi menjadi rumput liar. Akulah ilalang yang akan
menjadi bagian yang turut memerindah kehidupan.
Malang, 3 Februari 2013
Angga Nofianto